Aktivis PRD, Budiman Sujatmiko dan politisi Effendy Choirie dalam sebuah demo di DPR-RI tahun 2000. foto: dodo hawe

Sepintas Tentang Fotografi Jurnalistik dan Fotografi Warga Serta Foto Hoax

HUNTINGFOTO.COM – Fotografi telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari aktivitas dan gaya hidup keseharian masyarakat modern saat ini.

Fotografi kini tidak lagi hanya milik fotografer saja, namun milik semua orang yang memiliki peralatan seperti kamera ponsel dll.

Hampir semua orang kini memiliki piranti fotografi yang selalu melekat di dalam ponsel mereka mapun kamera kompak.

Di sisi lain, fotografi juga merupakan bagian dari industri kreatif, yang terus berkembang.

Fotografi juga dijadikan alat mendokumentasikan segala macam aktivitas manusia, mulai untuk selfie, pas foto, dokumentasi pribadi, hingga untuk tujuan komersial seperti studio foto, wedding, advertising, kalender hingga untuk keperluan pemberitaan yang disebut foto jurnalistik.

Di dalam media sosial, media online maupun cetak karya foto juga digunakan sebagai alat pelengkap visual yang sekaligus sebagai penyampai informasi.

Didalam media cetak maupun online foto pendukung dalam penyampaian berita disebut foto jurnalistik.

Menurut wartawan senior Kompas Julian Sihombing foto jurnalistik berasal dari kata jurnal dan foto atau boleh disebut sebagai jurnal foto atau yang berarti foto berita ataupun disebut berita foto.

Foto jurnalistik sebenarnya salah satu media informasi yang bergkembang dari disiplin ilmu jurnalistik dari cabang ilmu komunikasi yang kini telah berubah menjadi industri media dan digital.

Fotojurnalistik menjadi bahasan menarik dengan foto-foto peristiwanya yang khas dan bernilai berita dan memiliki pesan mendalam.

Foto jurnalistik pada dasarnya adalah penggabungan berita dan foto yang disampaikan di dalam sebuah media baik cetak maupun online.

Mengapa kita perlu memahami foto jurnalistik? Dengan foto jurnalistik kita melihat kehidupan dunia dalam berbagai sisi.

Memasuki dunia foto jurnalistik, berarti Anda telah memasuki dunia dengan tampilan visual seluas luasnya dengan informasi di dalamnya.

Sebuah foto bisa bercerita tentang kehidupan manusia, hubungan manusia dengan manusia, hubungan manusia dengan alam sekitarnya.

Bahkan foto jurnalistik tak sekedar menampilkan foto-foto keindahan saja, namun foto jurnalistik tampil dengan sebuah kekuatan dan nafas idialisme penyampai informasi.

Foto jurnalistik hadir untuk memberikan makna, warna tersendiri dalam setiap kehidupan sosial masyarakat, sehingga terhindar dari berita pohong atau hoax.

Yang tak kalah pentinya, foto jurnalistik mampu mengedukasi masyarakat agar lebih bermoral dan memiliki etika menyampaikan informasi kehidupannya.

Informasi tentang foto jurnalistik bertujuan memberikan pencerahan dan menambah wawasan kepada pelajar, mahasiswa dan masyarakat awam untuk lebih mengenal tentang apa sebenarnya foto jurnalistik itu.

Foto jurnalistik bukan foto hoax. Foto jurnalistik yang selalu dilengkapi dengan informasi teks berupa keterangan foto adalah sebuah informasi yang benar-benar terjadi.

Namun, jika sebuah foto berita tidak dilengkapi dengan informasi berupa keterangan yang menyertai seperti kapan, dimana, meskipun tanpa ada manipulasi berarti itu bisa diragukan faktanya.

Bisa saja informasi itu adalah foto hoax, namun juga perlu diteliti kembali, jangan-jangan foto itu fakta yang benar, karena memang belum dicantumkan keterangan yang menyertainya.

Dan sebenarnya siapa saja yang seharusnya terlibat dalam proses itu? Pertanyaan yang kerap menyelimuti masyarakat.

Foto jurnalistik saat ini bisa saja terlahir dari masyarakat awam maupun dari kalangan para pekerja media.

Terlebih lagi saat ini, media berkembang begitu cepat dengan munculnya jurnalis warga atau yang disebut dengan citizen jurnalism.

Tidak menutup kemungkinan kecepatan informasi dari jurnalis warga ini akan melebih informasi yang disampaikan oleh media resmi.

Seorang jurnalis warga yang memahami jurnalistik, sudah pasti akan menyampaikan informasi itu dengan baik dan benar.

Dan fakta yang terjadi saat ini banyak media resmi dengan segala keterbatasannya, karap kali dalam sebuah laporan peliputannya menyadur informasi yang datang dari jurnalis warga.

Bahkan informasi yang datang dari sosial media (Sosmed) seperti instagram, twitter, tiktok hingga facebook dll kini menjadi acuan informasi awal dari para jurnalis media resmi.

Itu sebabnya maka sebenarnya foto jurnalistik itu bisa dibuat oleh siapapun asal mereka memiliki kemampuan dalam pembuatan foto dan berita sesuai kode etik jurnalistik yang berlaku.

Dengan demikian seorang jurnalis warga akan menyamai seorang jurnalis resmi jika memiliki kemampuan yang sama dengan para jurnalis dari media resmi.

Begitu juga bagi Anda yang ingin mendalami foto jurnalistik, sebaik juga bisa memahami berbagai tahapan dan pengetahuan dalam membuat foto jurnalistik.

Setidaknya seorang jurnalis warga mampu menyampaikan informasi yang baik dan benar, informasi yang tidak mengandung kebohongan atau hoax.

Jika seorang jurnalis warga sudah memiliki ketrampilan dan kemampuan yang sama dengan seorang wartawan resmi, yang membedakan sebenarnya hanya satu hal.

Wartawan resmi dilengkapi dengan surat tugas atau ID card dari lembaga resmi atau perusahaan pers yang terdaftar di lembaga Dewan Pers.

Sementara jurnalis warga tidak memiliki identitas itu, karena biasanya para jurnalis warga ini hanya menyampaikan informasi yang didapat kemudian disiarkan di laman sosial media mereka.

Di tampilan foto jurnalistik juga dikenal berbagaik teknik pengambilan gambar atau pemotretan, seperti komposisi, praming atau membingka, panning hingga sudut pengambilan atau angle.

Terkait teknik pemotretan foto jurnalistik dan cara pembuatan keterangan foto akan dibahas dalam tulisan lain di website ini.

Untuk mempercepat proses belajar foto jurnalistik sebaik Anda segera mempelajari, memahami secara menyeluruh, khususnya fotografi dengan konsep foto jurnalistik.

Seorang penyampai foto jurnalistik dibutuhkan integritas dan komitmen yang kuat tentang kejujuran, kebenaran serta indialisme sebuah foto yang diunggah sehingga dapat memberi manfaat kepada masyarakat banyak. ***

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *