Cara Memotret Burung di Alam Liar, Begini Pengalaman Fotografer Morten Hilmer
HUNTINGFOTO.COM – Memotret satwa di habitatnya pasti memiliki tantangan tersendiri, namun tantangan akan sebanding dengan apa yang Anda dapatkan.
Foto-foto satwa yang sangat atraktif dengan kehidupan habitat di alam liar yang masih sangat asli dengan lingkungan sebenarnya.
Salah satunya mengambil foto burung yang hidup di alam liar, dengan aneka macam atraksinya.
Salah satu fotografer alam liar Morten Hilmer merekam pengalamannya dalam memotret burung yang hidup di sekitar sebuah danau di Norwegia.
Morten bersama Jostein Hellevik yang dikenal sebagai foto bonden acara televisi Nowegia.
Menariknya Jostein ternyata memiliki keahlian dalam menarik satwa liar dan seorang fotografer, videografer untuk BBC serta Nasional Geographic.
Dalam melakukan pemotretan atau hunting foto di alam liar Mortin tidak cukup membutuhkan waktu yang singkat.
“Saya menghabiskan 2 minggu di Norwegia dengan melakoni proyek solo dengan fotografi burung, merupakan waktu yang menyenangkan,” kata Morten Hilmer.
Ia bersama Jostein membuat film, memotret merencanakan dan melakukan perjalanan persahabatan dalam hunting foto burung di sebuah danau yang tenang.
Morten melakukan perjalanan ke sebuah hutan tua di sebuah danau ia merancang melakukan hunting foto burung liar yang hidup di habitatnya.
Lalu apa saja yang dipersiapkan Morten dalam melakukan aksi pemotretan burung yang memiliki kecepatan tinggi dalam setiap gerakannya.
Sebelum melakukan pemotretan Morten (pada sore harinya) melakukan penaburan biji-bijian, buah, hingga kue tawar dan makanan kesukaan burung dan satwa lain seperti tupai dll.
Kemudian pagi-pagi Morten kembali menuju ke lokasi pemotretan untuk mencari keberuntungan apakah makanan yang ditaburkan di lokasi itu mendapat respon dari burung-burung dan satwa liar.
Sebuah gubuk berukuran ruang tamu sudah dipersiapkan, sepertinya sudah menjadi lokasi permanen para fotografer dalam memburu satwa liar.
Gubuk terbuat dari papan kayu itu berisi 16 lubang yang merupakan luba-lubang untuk bidikan lensa para fotografer yang hendak huntingfoto satwa khususnya burung.
Morten pun kemudian memasuki ruangan yang gelap itu sambil mengamati ke arah makanan yang sudah ditaburkan sebelumnya itu.
Pagi yang cukup cerah, sorotan sinar matahari pagi terasa menyinari sebagian ranting-ranting pohon dan rerumputan yang tumbuh disekitar lokasi huntingfoto.
Dengan lensa tele 500 mm F2.8 Morten mulai mengarahkan kamera ke studio alam yang sudah dipersiapkan sebelumnya.
Perburuan foto pun dimulai dan berlangsung sangat seru. “Ada elang liar di sana, dan dia tampak hinggap di rating pohon di hutan,” kata Morten.
Morten mengatakan burung elang datang dan ia menyerang burung jay. “Ini adalah lokasi yang luar biasa. Saya kesulitan mengabadikan di udara, karena sangat cepat,” katanya.
Morten pun berjam-jam mengabadikan aneka burung dengan berbagai aksinya di dahan pohon di sana.
“Setelah berjam-jam akhirnya hujan turun. Dan ini adalah kesempatan yang sempurna bagi saya, untuk mendapatkan beberapa foto burung saat hujan turun,” katanya. (*)