Photon Light Meter Kamera Bertenaga Raspberry Pi, Harganya Lebih Murah, Pemandu Kamera Manual
HUNTINGFOTO.COM – Sebuah tim VEEB sekelompok fotografer berbasis di Swiss bahasil membangun alat ukur pencahayaan atau Light Meter (LM) yang efektif dan murah harganya.
Produk itu disebut Photon bertenaga Raspberry Pi Pico yang dibangun selama pandemi Covid-19
Photon adalah pengukur cahaya seukuran telapak tangan yang dirancang agar mudah dan terjangkau, jauh lebih terjangkau daripada alat pengukur cahaya profesional.
Dalam unggahan video YouTube menjelaskan bahwa pengukur cahaya biasanya berharga mulai dari $100 hingga $1.000 tergantung pada pabrikan yang membuat.
Namun light meter dari VEEB pembuat Foton ini mampu membuat dari komponen yang relatif murah dan menggabungkannya dengan perhitungan sederhana hingga harganya kurang dari $50 atau sekitar Rp700 ribuan.
Tujuan dari proyek ini untuk memberikan cara yang lebih mudah bagi penggemar kamera film untuk memastikan foto berkualitas tinggi.
Terutama jika kamera mereka tidak memiliki pengukur cahaya bawaan. Secara khusus, VEEB ingin menggunakannya bersama dengan Hasselblad 503CX dan Pentax Asahi, keduanya tidak memiliki pengukur cahaya.
Konsep pengukur cahaya relatif sederhana, setelah diberitahu target shutter speed atau aperture oleh seorang fotografer.
Perangkat akan membaca cahaya di ruang dan menyediakan pengaturan lain yang diperlukan untuk mendapatkan foto yang terekspos dengan benar.
Photon mereproduksi beberapa fungsi alat yang lebih mahal, menggunakan beberapa suku cadang yang murah dan tersedia.
Saat ini mengukur kecerahan cahaya sekitar, serta komponen cahaya merah, hijau, dan biru, yang memungkinkan pembacaan white balance di iterasi mendatang.
VEEB juga mendemonstrasikan hal ini dalam video tentang proyek yang menunjukkan saat mereka mengatur kecepatan rana.
Pico membaca cahaya di ruangan dan menyediakan bukaan yang diperlukan untuk mencapai pencahayaan yang ideal.
Selanjutnya, ISO dapat disesuaikan yang akan berdampak langsung pada kecepatan rana yang disarankan.
Tim VEEB memeriksa pekerjaan mereka dengan pengukur cahaya sekonic dan menemukan bahwa hasilnya sama. (*/dd)