Foto perumahan CItra Harmoni, Trosobo, Sidoarjo dari udara. foto: dodo hawe

Dapat Job Memotret Perusahaan Properti, Begini yang Harus Kamu Lakukan

HUNTINGFOTO.COM – Memotret properti sebenarnya tidaklah sulit, namun juga tidak mudah.

Hal ini akan mudah kita lakukan jika bisa memanage waktu dengan baik.

Lalu apa yang harus dilakukan, sehingga dalam pemotretannya bisa lebih efektif, terencana dan sesuai target dan menyeluruh.

Jika Anda mendapatkan job memotret perusahaan pengembang atau properti, sebelum turun kelapangan pasti akan berdiskusi terlebih dahulu dengan pengusaha itu.

Tentu Anda juga akan menanyakan jenis foto yang mereka butuhkan apa saja.

Apakah ampai sedetail mungkin, sehinga semuanya bisa tercover dengan baik dan lengkap.

Ingat posisi kamu di sini adalah sebagai foto dokumen bukan sebagai fotografer yang hunting foto di suatu tempat.

Security perumahan Citra Harmoni, Trosobo, Sidoarjo. foto: dodo hawe

Artinya foto-foto yang dihasilkan selain sebagai foto dukumentasi juga menghasilkan foto yang menarik seperti saat kamu memotret foto ketika hunting foto.

Dan yang paling penting adalah bagaimana mengkombinasikan kemampuan fotografi dalam mewujutkan foto-foto titipan yang diinginkan perusahaan pengembang itu.

Sebelum kita melakukan pemotretan pastikan kamu sudah melakukan survey terlebih dahulu untuk menentukan spot-spot yang menarik dalam pemotretan nanti.

Sambil melakukan survey catatlah lokasi-lokasi mana saja yang penting dan menarik untuk difoto.

Setelah kamu melakukan peninjauan secara mendetail, buatlah list atau daftar lokasi atau jenis foto apa saja yang kamu butuhkan nantinya.

Apakah itu menyangkut lingkungan perumahan, fasilitas umum, rumah contoh atau suasana warga dll.

Pintu masuk Cluster Reverside, Perumahan CItraharmoni, Trosobo, Sidoarjo. foto: dodoh hawe

Di dalam memotret properti, kita harus menjadwal dan mencari momentum yang tepat untuk melakukan pemotretan.

Setelah melakukan servey dan telah mencatat foto-foto yang akan dipotret barulah kita mengekskusi untuk menentukan rencana pemotretan.

Setelah melakukan survey maka kamu akan segera mengetahui kebutuhan tim yang akan mengerjakan proyek tersebut.

Apakah cukup dikerjakan sendiri atau membutuhkan patner atau tim untuk segera mengeksekusi pemotretan ini.

Jumlah sedikitnya tim, tentu saja berkaitan dengan deadline yang telah ditetapkan dalam proyek ini.

Kalau memang waktu cukup leluasa, bisa saja dilakukan sendiri atau dengan seorang patner.

Menentukan pemotretan
Biasanya ada dua bentuk jenis pemotretan yang diinginkan oleh perusahaan pengembang atau perusahaan property dalam mendapatkan foto-foto mereka.

Pengembang properti biasanya lebih memilih foto-foto lingkungan dari pada foto artsitektur (atau foto ruangan).

Foto ruangan dalam prospektif artsitektur biasanya perusahaan pengembang besar lebih menyukai gambar-gambar arsitektur model Tiga Dimensi (3D).

Nah untuk memudahan dalam melakukan pemotretan dalam proyek ini, saya mencoba membagi dua bagian dalam melakukan pemotretan yakni pemotretan tanpa model dan pemotretan dengan menggunakan model.

Kolam ikan di Cluster Riverside, Perum Citra Harmoni, Trosobo, Sidoarjo. foto: dodo hawe

Pertama – Pemotretan tanpa model, secara umum adalah pemotretan tentang lingkungan perumahan, vasilitas umum, kebersihan, akstivitas warga dan sudut-sudut menarik lainnya di dalam perumahan itu.

Dalam melakukan pemotretan yang pertami ini, kamu bisa melakukan pemotretan dari mana saja, terserah Anda atau dengan metode apa saja silakan.

Anda bisa melakukan pemotretan dari depan menuju ke belakang atau sebaliknya.

Bisa saja kamu memulai pemotretan dari tengah kemudian menyebar ke sudut-sudut pinggir, ini tidak menjadi masalah.

Namun yang perlu diingat dalam melakukan pemotretan tetap harus focus bahwa Anda dalam melakukan pemotretan ini adalah berhubungan dengan property atau berhubungan dengan rumah.

Bukan hanya mengandalkan keindahan foto saja, semua keindahan yang Anda sajikan harus memiliki kaitan erat dengan rumah.

Jika kamu memotret taman, tidak berarti Anda hanya memotret bagian menarik dari taman itu sendiri, namun kamu tetap harus mengedepankan taman yang menghiasi rumah.

Selain itu sudut-sudut keindahan dari lingkungan perumahan, sudut-sudut pepohonan yang rimbun dan hijau dengan suasana rumah yang tertata jangan sampai kamu lewatkan di dalam bidikan kamera mu.

Ini penting karena dengan menunjukkan linkungan yang tertata, bersih dan hijau akan memberikan image positif bagi perusahaan pengembang kepada masyarakat.

Mulailah dalam memotret dengan view general atau secara umum dengan membuat landscape yang menarik, kemudi dengan menggunakan metode medium shoot hingga detail bila mana perlu.

Kedua – Setelah kita telah menyelesaikan pemotretan tanpa model secara menyeleuruh, kini tiba saatnya melakukan pemotretan dengan menggunakan model.

Untuk mendapatkan model, kamu bisa menggunakan model dari perusahaan yang bersangkutan atau model dari luar perusahaan.

Ini terserah kesepakatan Anda dengan perusahaan yang meminta jasa kamu.

Salah satu contoh rumah di Cluster Riverside, Perumahan Citra Harmoni, Trosobo, Sidoarjo. foto: dodo hawe

Jangan lupa jika kamu menggunakan model harus membuat perjanjian terlebih dahulu dengan model tentang hak penggunaan foto yang kamu buat.
Ini penting! Penggunaan foto untuk kebutuhan komersial. Agar tidak ada tuntutan hukum di kemudian hari dari model sebaiknya ada perjanjian terlebih dahulu dengan membuat Model Release.

Model Release adalah surat pernjian antara fotografer dengan model atas penggunaan foto si model untuk kepentingan bisnis (iklan, brosur, poster dll).
Untuk cara pembuatan model release sialakan search di Google sangat banyak contoh-contohnya.

Baru setelah masalah model release sudah kita sepakati, baru kita bisa menggunakan foto-foto itu dengan lebih leluasa. Untuk jenis pemotretan yang menggunakan model silakan eksekusi sesuai permintaan klien kamu.

Pagi dan Sore
Dalam memotret property khususnya pemotretan outdoor yang mengandalkan pencahayaan alam atau matahari, yang paling ideal dilakukan pada pagi sebelum jam 09.00 WIB dan sore setelah jam 15-16.00 WIB.

Pada jam-jam ini cahaya tidak terlalu kuat sehingga foto yang dihasilkan pun bisa maksimal, dengan mengandalkan pencahayaan matahari.

Sedangkan khusus untuk foto-foto yang dilakukan menjelang malam juga akan memberikan warna yang berbeda.

Jika kamu melakukan pemotretan pada sore menjelang malam, yang paling cocok dilakukan adalah memotret lingkungan yang banyak cahayanya.

Bisa saja kamu memotret patung dengan pencahayaan yang bagus atau memotret pertokoan, cafe yang dipenuhi dengan cahaya kendaraan yang lewat dan cahaya warna-warni dari cafe atau lingkungan cafe itu sendiri.
Semua foto-foto tetap harus mengedepankan kenyamanan sebuah hunian yang tertata rapi dan apik.

Foto udara
Pemotretan dari udara sangatlah penting untuk mendapatkan view yang general dari perumahan itu, sehingga kita bisa mendapatkan foto aerial dari sudut pandang yang berbeda.

Memotret dari udara tidak semua orang bisa melakukannya dan biasanya jarang ditemui, sehingga jika kita menyuguhkan foto dari udara terkesan eksklusif.

Saat ini, untuk mendapatkan view dari udara, tidak sulit dengan menggunakan pesawat remote countrol atau drone.

Berbeda dengan masa lalu, untuk mendapatkan foto-foto udara seorang fotografer harus menyewa pesawat helicopter yang sangat mahal.

Namun kini hal ini bisa dengan mudah kita lakukan dengan menggunakan drone yang sudah banyak dimiliki masyarakat umum. Bahkan untuk memotret aerial fotografer bisa menggunakan jasa persewaan drone. (dodo hawe)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *